Tidak sedikit pengusaha sukses yang lahir dari kegigihan melakukan bisnis franchise atau waralaba. Apakah Anda sudah tahu cara membuat waralaba sendiri? Sudah banyak merek dagang yang namanya semakin dikenal masyarakat dengan mengadopsi model bisnis seperti ini.
Baca ulasan menarik lainnya di Media Jakarta, silahkan bisa klik tautan tersebut.
Jika sebelum bisnis waralaba dijalankan oleh perusahaan besar, ternyata banyak bisnis yang membuat waralaba sendiri. Ingin tahu caranya? Simak artikel di bawah ini!
Inilah 9 Cara Membuat Franchise Sendiri, Nomor 3 Penting Banget!
Siapa yang tidak mengenal sistem bisnis waralaba jamur di Indonesia? Mudahnya, Anda bisa menjadi pengusaha untuk menjual produk dengan merek terkenal sehingga Anda tidak perlu repot membuat produk bermerek sendiri.
Namun, jika Anda bisa memperkirakan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari bisnis ini, tidak ada salahnya menjajaki bisnis waralaba yang bukan pihak yang menjual produk orang lain tetapi menciptakan bisnis waralaba sendiri, mulai dari konsep desain hingga pendirian. entitas bisnis payung yang sah.
Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kumpulkan niat dan semangat wirausaha Anda, lalu persiapkan diri Anda untuk mencari cara membuat franchise sendiri. Coba lihat!
1. Menyusun Konsep dan Model Bisnis
Konsep bisnis yang akan dikembangkan merupakan landasan atau hal pertama yang perlu disiapkan. Dilansir dari Franchise.com, konsep yang dimaksud seperti sewa merek atau pengalihan hak tempat tinggal dan aset bisnis.
Sederhananya, bisnis waralaba yang akan Anda kelola hanya sebatas menjual merek dagang kepada orang lain atau harus membeli paket bisnis yang lengkap, misalnya berupa stan, bahan baku, dan lain sebagainya. Disarankan untuk menawarkan konsep bisnis yang sederhana agar tidak menyulitkan calon mitra.
2. Lakukan Kajian Kelayakan Usaha
Perhitungan panjang modal agar dapat mengembalikan usaha sejak awal beroperasi merupakan salah satu poin kelayakan usaha yang harus diperhatikan atau diteliti. Payback period yang lebih pendek berarti bisnis franchise yang sudah dibangun dapat menarik pembeli atau mitra bisnis.
Jika perhitungan modal sudah masuk dalam catatan Anda, jangan lupa untuk memperkirakan seberapa kuat produk yang Anda buat karena akan mempengaruhi kelangsungan bisnis Anda di masa depan.
Tidak ada salahnya membuat analisa terhadap apa saja yang bisa menjadi ancaman atau kerusakan bisnis Anda karena bisa merugikan mitra Anda dan pada akhirnya mempengaruhi bisnis franchise yang Anda lakukan. Oleh karena itu, inovasi dan ide-ide kreatif selalu dibutuhkan ketika bekerja di dunia bisnis.
3. Menyusun Standar Operasional Prosedur
Jangan menganggap yang namanya SOP atau Standard Operating Procedure, apalagi untuk bisnis makanan atau minuman. SOP yang perlu diikuti meliputi beberapa aspek, antara lain penyimpanan bahan baku, tata cara penyajian, penanganan konsumen, dan lainnya. Untuk memudahkan mitra dalam melakukan operasional bisnis.
4. Daftarkan Merek
Plagiarisme yang merajalela hingga saat ini bahkan dapat mempengaruhi ranah bisnis juga. Agar merek bisnis Anda tidak terduplikasi dengan pihak lain, Anda perlu mendaftarkan merek produk Anda ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Menyusun Perjanjian Usaha Kemitraan Franchise
Sama seperti perjanjian kemitraan pada umumnya, perjanjian kemitraan waralaba juga mengatur perjanjian dan peran masing-masing pihak (penerima waralaba dan penerima waralaba). Perjanjian tersebut nantinya dapat digunakan untuk memenuhi tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak.
Poin-poin dalam perjanjian itu bisa berupa bagaimana membayar paket bisnis, berapa royalti, apa yang harus dilakukan ketika kontrak kerja sama berakhir, dan sebagainya. Poin-poin tersebut di atas merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak sehingga diharapkan kerjasama yang akan dilakukan tidak melanggar kesepakatan.
6. Membuat Tim Dukungan Manajemen yang Berkelanjutan
Umumnya waralaba hanya terdiri dari investor sehingga tanggung jawab manajemen diberikan kepada pusat waralaba / franchisor, oleh karena itu peran franchisor sangat penting pada tingkat fungsi manajemen.
Begitu bisnis waralaba berjalan, Anda perlu memberikan dukungan manajemen kepada mitra seperti misalnya mengenai pasokan bahan baku, pemasaran online, foto produk dan sebagainya.
7. Mewujudkan Badan Usaha Berpayung Hukum
Suatu usaha yang berbentuk badan usaha atau badan hukum dapat berbentuk CV atau PT karena usaha tersebut memerlukan badan hukum selama waralaba.
8. Pemasaran
Tahap ini selesai setelah Anda menyelesaikan tujuh tahap sebelumnya. Pemasaran yang dilakukan bersamaan dengan peluncuran produk dapat dilakukan secara online atau offline atau bahkan keduanya.
Misalnya melalui media sosial atau membuat website yang berisi konten promosi sebagai media pemasaran. Buat konten yang menarik agar mitra atau pembeli lebih mudah tertarik dan merek bisnis Anda juga lebih cepat dikenal masyarakat.
9. Monitoring untuk Meningkatkan Kualitas Usaha
Pemantauan atau pengawasan harus dilakukan terutama setelah bisnis Anda mulai berjalan. Tujuannya adalah untuk memastikan bisnis waralaba berjalan sesuai dengan SOP sehingga dapat diselesaikan jika ada kendala dalam pengoperasian bisnis.
Bentuk pengawasan yang dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi dengan mitra dan memberikan masukan atas berbagai kendala yang mungkin terjadi selama menjalankan bisnis.
Berhentilah Bermimpi, Mari Menjadi Nyata!
Sepertinya bukan lagi waktunya kamu berdiam diri atau sekedar bermimpi tanpa aksi. Kesuksesan bisa kamu jemput dan raih melalui bisnis franchise. Ketika kamu sudah terjun di bisnis ini, perhatikan bahwa franchise yang kamu ciptakan bisa memberikan keuntungan bagi para mitra.
Baca artikel lainnya di Jakarta Media, bisa Anda kunjungi dengan mengklik link tersebut.
Pahami untung dan ruginya menggeluti bisnis ini, jangan egois memikirkan keuntungan diri sendiri tetapi pikirkan juga mitra. Oleh karena itu kebijaksanaan dan pemikiran matang diperlukan dalam hal ini.