Menilik Peristiwa Dibalik Peringatan Hari Bom Hiroshima-Nagasaki
Peringatan hari bom Hiroshima-Nagasaki tentu tak lepas dari sejarahnya yang cukup kelam. Dimana Jepang ketika menerima serangan nuklir pertama di dunia yang menyebabkan ratusan ribu manusia tewas.
Pada tanggal 6 Agustus 1946, kota Hiroshima dijatuhi bom atom bernama B-29 Enola Gay.
Ketika itu populasi penduduk kota Hiroshima sebanyak 350.000 orang. Dampak yang ditimbulkan dari serangan bom atom tersebut adalah membuat 140.000 orang tewas.

Selain itu, sembilan dari sepuluh bangunan di kota Hiroshima juga hancur.
Lalu, pada tanggal 9 Agustus 1945, kota Nagasaki dijatuhi bom Little Boy oleh AS. Hal itu dilakukan sebagai tahap akhir Perang Dunia II.
Pada saat itu, penduduk kota Nagasaki adalah sekitar 240.000 orang. Akibat dari bom yang diterapkan oleh AS adalah sebanyak 70.000 orang tewas dan sepertiga bangunan di Nagasaki hancur.
Bisa dikatakan, dibalik hari peringatan bom Hiroshima-Nagasaki terdapat peristiwa yang sangat kelam.
Meski tidak semua orang tewas akan tetapi orang yang selamat atau kerap disebut dengan hibakusha tak pernah hidup nyaman.
Hal itu dikarenakan berbagai masalah kesehatan yang mereka alami. Dimana masalah tersebut timbul akibat radiasi nuklir.
Radiasi tersebut menyebabkan masalah kesehatan seperti leukimia hingga kanker jenis lain. Jumlah hibakusha untuk saat ini kurang lebih 136.000 dengan usia rata-rata 83 tahun.
Hingga saat ini, hibakusha menerima subsidi dari negara. Bantuan yang diberikan meliputi bantuan perawatan kesehatan, pengobatan sampai dengan pemakaman.
sebagian biaya yang disisipkan oleh pemerintah Jepang untuk hibakusha diberikan secara bulanan.
Setiap tahun, tanggal 6 Agustus jadi peringatan hari bom Hiroshima-Nagasaki di Jepang.
Pada acara tersebut, orang-orang akan memadati Taman Perdamaian di pusat Hiroshima.
Mereka akan berdoa, bernyanyi hingga memberikan burung bangau kertas yang merupakan simbol dari perdamaian.
Bagi masyarakat Jepang, kedua peristiwa tersebut tentu sangat membekas, terkhusus bagi para penyintas.
Adanya peringatan tersebut tentu akan sangat berguna bagi anak cucu kedepan agar menyadari jika perang merugikan pihak yang menang dan pihak yang kalah.
Tahun ini, peringatan hari bom Hiroshima-Nagasaki tentu tak dapat dilaksanakan secara meriah dengan dihadiri banyak pihak.
Mengingat virus Corona tak kunjung mereda. Akan tetapi, tentu saja peringatan tersebut tetap ada meski dalam skala kecil untuk mengenang sejarah kejamnya senjata nuklir.
Sumber: https://www.enkosa.com/2021/06/sejarah-hari-peringatan-bom-hiroshima.html